Essay Nasionalisme

Nasionalisme Dalam Proses Transmutasi
Oleh: Mulyana Anom

Hiruk pikuk narasi yang banyak terdengar mengenai persoalan bela negara menunjukkan bahwa aspek ritual dan mobilisasi dari atas memang merupakan bagian yang inheren dari tiap-tiap usaha pembentukan negara modern, termasuk diantaranya adalah gagasan serta ide-ide yang berkembang tentang nasionalisme. Ada banyak narasi-narasi lain mengenai nasionalisme yang beragam dan tidak jarang saling berbenturan satu sama lain.
Makna Nasionalisme sendiri secara politis adalah merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun bangsa dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain.
Paham nasionalisme atau paham kebangsaan juga biasanya terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari cengkraman kolonial. Semangat nasionalisme dipakai sebagai metode perlawanan secara efektif oleh para penganutnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Larry Diamond dan Mars F. Planttner, bahwa para penganut nasionalisme dunia ketiga secara khas menggunakan retronika anti-kolonialisme dan anti-imperialis. para penganut nasionalisme tersebut berkeyakinan bahwa persamaan cita-cita yang mereka miliki dapat diwujudkan dalam sebuah identitas politik atau kepentingan bersama dalam bentuk sebuah wadah yang disebut bangsa atau nation.
Nasionalisme modern Indonesia, setidaknya di masa-masa awal kelahirannya, berkelit-kelindan dengan berbagai tendensi politik anti-kolonial, radikal, dan emansipatoris yang lain dan memiliki potensi sebagai sebuah bentuk artikulasi politik yang progresif. Tetapi setidaknya di dalam epos sejarah inilah terjadi pertautan yang erat antara nasionalisme dengan politik anti-kolonial radikal. Mungkin kita bisa menganggap apa yang Sukarno konsepsikan sebagai NASAKOM dan interaksi serta dialog antara Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme dalam Dibawah Bendera Revolusi sebagai suatu campuran yang bukan hanya idiosinkratik, tetapi, lebih dari itu, bagaikan air dan minyak. Namun itulah yang terjadi di masa-masa awal pembentukan republik. Nasionalisme bukan hanya berdialog tetapi juga berinteraksi erat dengan dua bentuk artikulasi politik lainnya di nusantara, yaitu Islam dan Marxisme. Di masa tersebut, semua orang yang menyadari realita masyarakat kolonial yang rasis, dan timpang, baik dari kalangan Nasionalis, Islam, maupun Kiri, menyerukan berbagai kebijakan politik yang bersifat anti-kolonial dan menyerukan keterbukaan politik serta keadilan sosial. Pendek kata, diskursus politik yang bercorak sosialis dengan berbagai tendensi dan variasinya menjadi narasi utama dari aspirasi nasionalisme Indonesia.
Sejumlah karya juga mencatat momen-momen sejarah di mana kalangan-kalangan marginal tersebut, mulai dari para petani, buruh, hingga pemuda-pemudi dan preman desa mencoba melawan hegemoni pemerintah kolonial dan pemerintah Indonesia yang hadir setelahnya, mulai dari karya rebuttal Benedict Anderson (1972) yang menggaris bawahi peranan kalangan pemuda, peranan serikat buruh dalam masa-masa awal pembentukan republik (Suryomenggolo, 2013), hingga karya-karya mengenai pergolakan di Bandung, beberapa tempat di Jawa Tengah, hingga Surabaya.
Momen sejarah ini, yang periode paling intensnya berkisar antara 1945 hingga 1949, seringkali disebut sebagai periode Revolusi Fisik. Tetapi, sebagaimana ditunjukkan oleh sejarawan-sejarawan tersebut, terutama oleh Lucas (1989) dan Suryomenggolo, periode tersebut bukanlah merupakan persoalan perjuangan bersenjata semata. Ada tuntutan-tuntutan kelas, tuntutan-tuntutan politik, ekonomi, dan sosial yang lebih mendalam. Di sini, terlihat bahwa periode 1945-1949 bukan hanya sekedar Revolusi Fisik. Lebih dari itu, periode tersebut merupakan jendela untuk melihat berbagai eksperimen Revolusi Sosial di tingkat lokal. Tetapi, refleksi dan analisa atas peristiwa tersebut memungkinkan kita untuk memahami lebih lanjut berbagai kemungkinan narasi dan artikulasi dari nasionalisme.
Di sisi lain, kita juga perlu menyadari bahwa artikulasi dari nasionalisme tidak selamanya progresif. Nasionalisme juga mengandung bibit-bibit konservatisme dan artikulasinya bisa mengemuka dalam bentuk-bentuk yang reaksioner, militeris, dan bahkan fasis.
Benedict Anderson (1991) dalam karya klasiknya Imagined Communities menunjukkan salah satu contoh artikulasi nasionalisme dengan kecenderungan konservatif dan membahasnya secara cukup mendalam, yaitu Nasionalisme Resmi sebagai sebuah respon terhadap tuntutan-tuntutan nasionalisme popular dari bawah. Dalam perjalanannya, narasi Nasionalisme Resmi tidak selamanya konservatif, tetapi persoalannya dimulai ketika Nasionalisme Resmi mau tidak mau mengambil jalur statis, negara sentris, sebagai strategi politik yang ideal.
Oleh karenanya perlu kiranya kita memahami bahwa persoalan nasionalisme bukan hanya persoalan kebangsaan dan identitas, tetapi juga persoalan ketatanegaraan, kekuasaan, dan distribusi berbagai sumber daya. Adapun kesimpulan dari tulisan di atas adalah seperti yang dikatakan oleh (Alm) KH. A. Hasyim Muzadi ‘’Nasionalisme itu adalah perasaan senasib, sepenanggungan, sejiwa dengan bangsa dan tanah air. Hanya dengan semangat nasionalisme dapat muncul perasaan cinta kepada tanah air, cinta kepada sesama tanpa membedakan suku ras dan agama. Nasionalisme juga merupakan jiwa bangsa Indonesia, hidup dalam buminya bangsa Indonesia. serta tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya”.


Komentar

  1. Merkur 34C Double Edge Safety Razor - Fitsino
    Merkur 34C Double Edge Safety Razor deccasino It comes with a short handle and a heavy duty 카지노사이트 chrome finish. The handle is well balanced. Rating: 5 샌즈카지노 · ‎3 reviews

    BalasHapus
  2. Casinos Near Hollywood Casino, Murphy, AZ | Mapyro
    Searching for Casinos 부산광역 출장샵 Near 춘천 출장마사지 Hollywood Casino in 전주 출장마사지 Murphy, AZ? Find deals from 32 nearby Casinos and get the best deals 의정부 출장샵 directly with 원주 출장샵 Mapyro.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal: Peran Pujangga Baru Dalam Merekonstruksi Kesusastraan di Indonesia

Julius Caesar (Dinamika perjalanan, cinta, dan seorang kesatria)