Julius Caesar (Dinamika perjalanan, cinta, dan seorang kesatria)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tatkala suasana politik bukan alang-kepalang hangat dan
tajamnya, lahirlah di Roma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur,
Gaius Julius Caesar,tahun 100 SM. Di abad
kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik
kedua, orang-orang Romawi sudah berhasilmendirikan kekaisaran yang luas.
Penaklukan ini membikin mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membuat
keadaan sosial ekonomi porak-poranda dan banyak petani terusir dari
sawahladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacamdewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeriyang sudah
begitu melebar secara efisien. Korupsipolitik merajalela dan seluruh daerah
Laut Tengah menderita sangat akibat ketidak
becusan pemerintah Romawi.
Di Roma sendiri, bermula pada
tahun 133 SM, sudah terjadi kekacau balauan dalam masa yang cukup lama.
Politisi, para jendral dan para demagogi saling bergulat merebut kursi
kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan
yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak
langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas
bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin
mempertahankan sistem pemerintahan republik. Julius Caesar mungkin pemimpin
politik penting pertama yang dengan gamblang melihat bahwa pemerintahan
demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertahankan, dan memang sesungguhnya
sudah lama tak ada bawa faedah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Biografi
Julius Caesar
Gaius Julius Caesar
(13 Juli
100 SM–15 Maret
44 SM)
adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi
yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus
Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan
memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis
kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.[1]
Julius Caesar juga seorang tokoh dunia, jenderal perang sekaligus politikus
Romawi yang berperan dalam transformasi Romawi menjadi kekaisaran. Ia dianggap
sebagai pemimpin Romawi terbesar sepanjang sejarah. Penaklukannya ke Gallia
memperluas kekuasaan Romawi hingga Samudera Atlantik. Caesar memenangkan perang
sipil di Republik Romawi dan memulai reformasi di Masyarakat dan pemerintah
Romawi. Dia memproklamasikan sebagai pemimpin seumur hidup dan menjadi
diktaktor dengan pemerintahan terpusat. Di abad kedua sebelum Masehi, Romawi sudah
menjadi kekaisaran yang besar. Namun Senat Romawi, terbukti tak mampu mengatur
negara dengan baik. Korupsi merajalela dan seluruh daerah di wilayah Laut
Tengah menderita akibat ketidakbecusan pemerintah.
Sejak tahun 133
SM, sudah terjadi kekacauan politik cukup lama.
Politisi dan para jendral saling berebut kekuasaan. Dalam kondisi tersebut Julius Caesar tampil sebagai diktaktor yang menghapus system republik yang dianggapnya tak membawa manfaat. Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang luas. Penaklukan ini membuat mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membuat keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik merajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama.
Politisi dan para jendral saling berebut kekuasaan. Dalam kondisi tersebut Julius Caesar tampil sebagai diktaktor yang menghapus system republik yang dianggapnya tak membawa manfaat. Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah kemenangannya menundukkan Cartago dalam Perang Punik kedua, orang-orang Romawi sudah berhasil mendirikan kekaisaran yang luas. Penaklukan ini membuat mereka punya harta melimpah. Tetapi, peperangan membuat keadaan sosial ekonomi porak poranda dan banyak petani terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi, yang asalnya semacam dewan kota kecil, terbukti tak mampu mengatur negeri yang sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi politik merajalela dan seluruh daerah Laut Tengah menderita sangat akibat ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM, sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama.
Politisi, para
jendral dan para demagog saling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan
pemberontak (seperti yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla
tahun 82 SM) bergerak langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan
pemerintahan sudah jelas-jelas bagi setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih
tetap ingin mempertahankan sistem pemerintahan republik. Julius Caesar mungkin
pemimpin politik penting pertama yang dengan gamblang melihat bahwa
pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya dipertahankan, dan memang
sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah.
Caesar sendiri
berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan sebagai
anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jabatan yang
pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan
persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini.
Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar
ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpine
Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan
Narbanese Gaul (pantai Perancis sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada
empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.
Selama
tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan
menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan
Belgia kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda.
Meskipun jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang
Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai
Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil
menaklukkan secara permanen.
Penaklukan Gaul
membuat Caesar --yang memang sudah menjadi pemuka politik-- seorang pahlawan
tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau
populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhir, dia
diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk biasa.
Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir, dan kekhawatiran
ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan
politiknya akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam
tanggal 10-11 Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar
memimpin pasukannya menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan
menuju Roma. Ini merupakan langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu
pemula perang saudara antara pasukan Caesar di satu pihak melawan pasukan yang
setia kepada Senat di lain pihak. Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat
tahun lamanya yang akhirnya dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan
yang menentukan terjadi di Munda, Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.
Caesar
berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyalah dia
yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan
segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari
mahkota tetapi mentah-mentah ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator
militer, ini belum cukup meyakinkan secara mantap lawan-lawan yang berhaluan
republik. Tanggal 15 Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan
sebuah komplotan.
Di masa-masa
akhir hayatnya, Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia
merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di
dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas
kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan
memasukinya. Dia merencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk
seluruh pemerintahan kota-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana
pembangunan, serta kodifikasi hukum Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya
adalah menyusun sistem konstitusi yang memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan
inilah mungkin yang menjadi sebab utama kejatuhannya.
Karena selisih
satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya dia di sidang
Senat di Roma, banyak rencana-rencananya tak sempat diterapkan. Karena itu
sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bisa dinikmati
andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan-perbaikan, yang paling
punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru. Kalender baru yang
diperkenalkannya ini, dengan sedikit penyempurnaan, tetap terpakai sejak itu.
Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma
dalam sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus
yang sukses, seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan
seorang penulis yang bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan
ihwal penaklukan Gaul, sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik.
Menurut pendapat banyak mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling
menarik dari semua kesusasteraan klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh
energi, dan ganteng. Tak salah dicatat, Caesar terkenal juga seorang perayu
ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran jamannya pun dia termasuk
jempolan. (Petualangan cintanya yang paling terkenal tentu saja --romannya yang
menggemparkan dengan Cleopatra).
Watak Caesar
sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar, dan
dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak
seperti umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plintut,
dan tidak pula munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Gaul.
Di lain pihak, dia teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang
sudah dipatahkannya. Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada
dirinya. Karena itu, baik gelar raja Jerman "Kaiser" maupun raja
Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa lebih masyhur
dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya pendiri
kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Caesar terhadap sejarah
tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan
penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu
dilebih-lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyongan dengan sendirinya.
Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang
ditaklukkannya tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad.
Dalam jangka masa itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya,
adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga kekristenan Romawi. Bahasa Perancis
sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari bahasa Latin masa itu.
Penaklukan
Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena
menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah
utara. Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan
kekaisaran Romawi. Apakah Romawi --cepat atau lambat-- mampu menaklukkan Gaul
tanpa Julius Caesar? Mereka tidak punya kelebihan teknologi atau kelebihan
jumlah daripada suku-suku Gaul. Tetapi di lain pihak, Romawi sudah meluaskan
daerahnya di masa sebelum Caesar menaklukkan Gaul, begitu pula sesudahnya.
Menilai keefektifan segi militer Romawi saat itu dan keretakan yang ada dalam
tubuh suku-suku Gallic, tampaknya memang kecil kemungkinan Gaul bisa bertahan
sebagai suatu bangsa merdeka. Namun, tidaklah disangsikan lagi Caesar merupakan
seorang jendral yang sesungguhnya sudah menaklukkan pasukan Celtic yang besar
dan menaklukkan Gaul. Dan tercantumnya dia di daftar buku ini adalah karena
terutama dari apa yang sudah dilakukannya itu.
Menjelang akhir
kehidupan Marius 'di 86 SM, perselisihan politik mencapai titik puncaknya.
Beberapa perselisihan dari faksi Marius terhadap Lucius Cornelius Sulla
menyebabkan perang saudara dan akhirnya memunculkan kediktatoran Sulla. Caesar
berada di pihak Marius karena hubungan keluarga. Bukan saja karena ia keponakan
Marius, dia juga menikah dengan Cornelia Cinnilla, putri bungsu Lucius
Cornelius. Keadaan menjadi lebih buruk pada tahun 85 SM, Ketika ayahnya sakit
dan akhirnya meninggal. Marius dan ayah Caesar meninggalkan harta dan kekayaan
melimpah bagi Caesar. Sulla kemudian muncul sebagai pemenang dalam perang
saudara. Namun Sulla mengampuni Caesar dan keluarganya diperbolehkan tinggal di
Roma.
Pada 80 SM,
Caesar mendapat tugas militer dalam penaklukan Miletus. ia memainkan peran
penting dalam pengepungan Miletus. Selama pertempuran, Caesar menunjukkan
keberanian luar biasa. Ia kemudian dianugerahi civica korona, sebuah
penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seorang yang bukan pimpinan
militer. Penghargaan diberikan di depan umum, bahkan di hadapan Senat Roma.
Semua dipaksa untuk berdiri dan bertepuk tangan menyambut kehadirannya.
Julius Caesar
sudah menceburkan diri ke dunia politik sejak usia musa. Berbagai kedudukan
penting pernah dipegangnya, karier politiknya begitu cemerlang, Pada tahun 58
SM ketika usianya menginjak 42 tahun ia ditunjuk sebagai gubernur yang
menguasai tiga propinsi Cisalpine Gaul (bagian utara Itali); Illyricum (daerah pantai
Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul (pantai Perancis sekarang). Dia memiliki
angkatan perang dengan kekuatan 20.000 tentara yang digunakan untuk menaklukan
wilayah Prancis dan Belgia, swiss, Jerman, dan Belanda. Dengan kecerdasan dan
keahlian militernya, ia mampu mengalahkan orang-orang Gallik dan memperluas
kekuasaan Romawi hingga lembah Sungai Rhine (Jerman). Penaklukan Gaul oleh
Caesar memperluas wilayah Roma di Laut Utara, Dan pada 55 SM ia melakukan
invansi yang pertama ke Inggris. Penaklukan Gaul membuat Caesar tampil sebagai
pahlawan bagi Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau
populer dan terlampau kuat. Mengingat kuatnya posisi Caesar maka komando
militernya kemudian di akhiri. Dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke
Roma dan menjadi warga biasa. Perintah ini di anggap Caesar sebagai upaya senat
dan lawan politiknya memperlemah posisinnya. Akhirnya Caesar memutuskan
mengadakan perlawanan terhadap senat hingga pecahlah perang saudara yang
berlangsung selama 4 tahun. Perang ini kemudian dimenangkan Caesar.
Julius Caesar
kemudian kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan memproklamasikan diri
menjadi diktator seumur hidup. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, musuh
dalam selimut senantiasa mengintai dan tetap berupaya menggulingkan Caesar
dengan segala cara. Caesar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk
hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi. Aksi
pembunuhan terhadapnya pada Tanggal 15 Maret 44 SM, menjadi pemicu perang
saudara kedua yang menjadi akhir Republik Romawi dan awal Kekaisaran Romawi di
bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar Augustus.
B.
Kematian
Julius Caesar
Caesar meninggal
dunia pada 15 Maret
44 SM
akibat ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator
Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari Idi Maret tersebut menjadi
pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir Republik
Romawi dan awal Kekaisaran
Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar
Augustus.
Pembunuhan
Julius Caesar merupakan hasil konspirasi sekelompok Senator Romawi, dipimpin
oleh Gaius Cassius Longinus dan Marcus Junius Brutus, yang ingin menjatuhkan
Julius Caesar, yang dalam perang saudara naik dari jenderal militer ke penguasa
politik ulung di Republik Romawi. Para konspirator itu membunuh Caesar pada
Idus Martias (15 Maret) 44 SM, yang kemudian menimbulkan perang saudara lain
dan akhirnya Oktavianus, cucu kakaknya, naik sebagai Kaisar Romawi.
C.
Program
Pembaharuan Julius Caesar
1. Menempatkan
pensiunan tentara serta masyarakat miskin dalam suatu masyarakat baru di
seluruh kekaisaran.
2. Memperluas
kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan semua golongan memasukinya.
3. Meletakkan
dasar administrasi pemerintahan.
4. Melakukan
pembangunan fisik dan perbaikan perangkat hukum Romawi.
5. Menyusun
sistem konstitusi untuk pemerintah Romawi namun tidak berhasil.
D.
Kronologi
dan Rentetan Peristiwa
1.
84 SM – Perkawinan pertama dengan Cornelia
2. 82 SM – Lepas dari hukuman mati Sulla
4. 70-an – Berkarier sebagai advokat
5. 69 SM – Quaestor (semacam bendahara) di Hispania Ulterior
6. 65 SM – Curule aedile
7. 63 SM – Dilantik pontifex maximus dan praetor urbanus;
konspirasi Catilinaria, skandal Bona
Dea dan oleh
karena itu perceraikan Caesar dari Pompeia
8. 59 SM – Jabatan konsul pertama; awal Triumviratus Pertama dengan Marcus Licinius
Crassus
dan Gnaeus
Pompeius Magnus,
Julia mengawini Pompey
9. 54 SM – Kematian Julia
10. 53 SM – Kematian Crassus: akhir Triumviratus Pertama
11. 52 SM – Pertempuran Alesia
15.
46 SM – Mengalahkan Cato dan Metellus Scipio di Afrika Utara
jabatan konsul ketiga
16. 45 SM –
a. Mengalahkan lawan terakhir di
Hispania
b. Kembali ke Roma; menjabat konsul
ketiga
17. 44 SM –
a. dilantik menjadi diktator abadi
b. Februari, Menolak diadem yang
ditawarkan Antonius
c. 15 Maret, dibunuh Marcus Iunius Brutus, Gaius Cassius
Longinus
dan orang-orang Romawi yang lain di rumah Senate
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Gaius Julius Caesar
(13 Juli
100 SM–15 Maret
44 SM)
adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi
yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus
Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan
memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis
kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini. Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh
pendidikan baik dan sebagai anakmuda dia sudah menceburkan diri ke dunia
politik. Pelbagai jabatan yang pernah dipegangnya,pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan persekutuan
yang pernah dibuatnya,secara detail tidak akan dijabarkan di sini.
Tetapi, tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar ditunjuk sebagai gubernur yang membawahi tiga
propinsi di bawah Roma:Cisalpine Gaul (bagian utara Itali); Illyricum
(daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul(pantai Perancis sekarang).
Di bawah komandannya saat itu ada empat pasukan Romawi yang beranggotakan 20.000 tentara.
Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu
menyerbu danmenaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari
Perancis dan Belgia kini, berikutbagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri
Belanda. Meskipun jumlah pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul
orang-orang Gallik dan sekaligus memperluas daerah kekuasaanRomawi hingga
menyentuh Sungai Rhine. Dia juga mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi
tidakberhasil menaklukkan secara permanen.
Penaklukan
Gaul membuat Caesar yang memang sudah menjadi pemuka politik-- seorangpahlawan
tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya malahan terlampau
populerdan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya berakhir, dia
diperintahkan oleh SenatRomawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk biasa. Yang
artinya tanpa punya pasukansamasekali.
Caesar khawatir, dan kekhawatiran ini beralasan, karena jika dia kembali ke
Roma tanpapasukan, lawan-lawan politiknya akan menggunakan peluang
menghancurkannya.
Daftar
Pustaka
Plutarch. Life of
Caesar, Oxpord Classic
http://alrazzaq-inspirasiblog.blogspot.co.id
https://www.scribd.com/doc
The Twelve Caesars –
Julius Caesar, oleh Suetonius;
Penguin Classics
Hart, Michael. 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, __________
Komentar
Posting Komentar